Kitties

Sabtu, 19 Maret 2011
Sabtu, 26 Februari 2011
Tuhan Tolong Ajari Aku
Tuhan Tolong Ajari Aku
Tuhan,
Ajari aku menjadi sosok manusia yang kuat dan tegar,
Ajari aku menerima dengan ikhlas dan lapang dada segala hal yang menjadi suratan takdirku,
Ajari aku mencinta dengan ikhlas dan bukan bergantung, terlebih menuntut,
Ajari aku untuk memahami rahasia dibalik gemerlapnya dunia ini,
Ajari aku memberi tanpa mengharap balasan dalam bentuk apapun,
Ajari aku menjadi pemberi dan bukan penerima,
Ajari aku berjalan di atas kedua kakiku sendiri,
Ajari aku menjadi bunga dan bukan menjadi bangkai,
Ajari aku tersenyum dan bukan menangis,
Ajari aku menopang dan bukan yang ditopang,
Ajari aku menikmati kehampaan hatiku kala lara,
Ajari aku menelaah segala bentuk kepahitan di dunia ini agar aku dapat menjadi insan yang bijaksana,
Tuhan. . tolong ajari aku segala hal yang tidak aku mengerti,
dan beri aku kesempatan untuk selalu menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Amien.
Ajari aku menjadi sosok manusia yang kuat dan tegar,
Ajari aku menerima dengan ikhlas dan lapang dada segala hal yang menjadi suratan takdirku,
Ajari aku mencinta dengan ikhlas dan bukan bergantung, terlebih menuntut,
Ajari aku untuk memahami rahasia dibalik gemerlapnya dunia ini,
Ajari aku memberi tanpa mengharap balasan dalam bentuk apapun,
Ajari aku menjadi pemberi dan bukan penerima,
Ajari aku berjalan di atas kedua kakiku sendiri,
Ajari aku menjadi bunga dan bukan menjadi bangkai,
Ajari aku tersenyum dan bukan menangis,
Ajari aku menopang dan bukan yang ditopang,
Ajari aku menikmati kehampaan hatiku kala lara,
Ajari aku menelaah segala bentuk kepahitan di dunia ini agar aku dapat menjadi insan yang bijaksana,
Tuhan. . tolong ajari aku segala hal yang tidak aku mengerti,
dan beri aku kesempatan untuk selalu menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Amien.
fri,170709
(shafia asy syifa)
(shafia asy syifa)
Jumat, 25 Februari 2011
If I could
If I could
If I could turn back time
I would do everything much better than I did
If I could turn back the moment
I would decide the way that I will never regret
and make me and others disapointed
If I could be another one,
I'd prefer not to be 'me' at this time
I know these all are not gonna be happen
But I wish that I can reach
the best path of my destiny
and only You, God
The One that can grab me to the right way
Cloudy Saturday, February 26 2011
Shafia Asy Syifa'
Kamis, 24 Februari 2011
"Please come back to me"
I can see the dew has almost over
I know it's the time to surrender
Not a second I stop keep wishing
Not a minute I keep denying
That I've lost you
Chorus:
So, please come back to me, oh baby
I can't live without you, here by my side
Please come back to me, my sunshine
My soul is now frozen and cannot be melted
I'm lost without you and I live like a dead man
I've tried to reach your hand
But I just can't find it anywhere
(Hehehe, jajal bikin lagu buat novel q sendiri, tau melodynya tapi belum tau kuncinya.. Ada yg bisa bantu??)
Kisah Seekor Anjing dan Anak Lelaki
Kisah Seekor Anjing dan Anak Lelaki
Alkisah, disore hari yang cerah, ada dua orang anak lelaki yang berjalan ditepi jalan raya yang cukup padat
Alkisah, disore hari yang cerah, ada dua orang anak lelaki yang berjalan ditepi jalan raya yang cukup padat
di daerah Tangerang Selatan. Mereka terlihat asyik bercanda sambil berjalan santai.
Saking asyiknya, kedua anak itu tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Tak lama kemudian mereka melewati sebuah rumah besar yang berhalaman luas.
Saat itu gerbang rumah terbuka lebar, si pemilik rumah sedang memarkir mobilnya ke halaman mereka.
Hal ini terlewatkan oleh kedua anak itu. Mereka terus saja berjalan sambil mengobrol dengan asiknya, namun tiba-tiba salah seorang anak memekik lalu berlari kencang sekencang kencangnya meninggalkan temannya.
"Ada apa sih?" tanya temannya yang tidak mengerti kenapa temannya berlari tanpa aba-aba.
Banyak orang disekeliling mereka tertawa dan tersenyum kearah mereka.
"Ada apa sih?" ulangnya geram, sementara temannya masih terengah-engah kehabisan nafas.
"Gila tuh anjing!" Jawab si anak yang tadi berlari
"Anjing? anjing mana?"
"Loe gak liat tadi? ada anjing yang tiba-tiba keluar dari rumah yang kita lewati, lari ke arah gue, jilat betis kiri gue, terus masuk lagi kedalam rumah?"
"Oya? Masa'? kok gue ngga' liat? ngga' ada suaranya juga!"
"Emang dasar anjing gila! bisa jantungan gue, kalau semua anjing di sekitar sini kayak tadi!"
Temannya pun tertawa terbahak bahak.
"Hahahahahaha.. anjingnya iseng banget sih, ngeledek loe banget!"
"Sialan loe!"
"Hahahahahahahaha"
Minggu, 06 Februari 2011
Lelucon Masa Ini
Pekatnya dunia tak lagi dapat disamarkan
Saat sayap-sayap kejujuran telah patah berguguran di segala penjuru
Senja itu semakin jelas
Saat kita perhatikan tak ada lagi harapan untuk bangkit
di tengah-tengah para tirani kapitalis yang merajai dunia.
Kekuasaan mengalahkan kebenaran
Kekayaan mencincang kejujuran
Keduanya menjadi Tuhan semu yang sangat berkuasa
Lalu dimana lagi kita dapat meletakkan kepercayaan?
Saat kepercayaan itu selalu berubah menjadi boomerang
yang berbalik menyakiti kita.
Pada siapa lagi kita bisa menyuarakan impian?
Saat impian itu hanya menjadi balon gas yang menghiasi langit
lalu terbang, melambung entah kemana
Kedzaliman merajalela
Kesengsaraan kaum lemah sudahlah biasa
Sungguh lelucon tragis yang berkembang pesat di masa ini.
Lalu kapankah semua ini akan kembali pada hakikatnya?
Tak ada yang dapat memastikan
Tapi teruslah percaya bahwa masa itu akan datang
Karena saat ini, hanya itu yang kita punya
Shafia Asy-Syifa
Minggu, 06 Februari 2011
Rabu, 24 November 2010
Menarilah di atas 'Garis Takdir'
Seringkali keluar dari lisan kita bahwa "Tuhan tidak adil!", "Hidup ini kejam!", "Aku ingin kembali ke masa lalu!",
"Lebih baik mati saja!", saat hidup ini terasa berat, bahkan terkadang terlalu berat untuk dijalani. Banyak dari kita yang menangis, berteriak, bahkan memilih untuk benar-benar mengakhiri hidupnya.
Ketika saat-saat seperti itu datang, lebih baik kita merenung kembali. Tanyakan ujaran-ujaran yang kita ungkapkan itu pada diri kita sendiri, cobalah untuk menjawabnya, walau pastinya akan ada pertanyaan-pertanyaan lainnya yang akan bermunculan. Teruslah coba untuk menjawabnya, sekonyol apapun jawaban itu.
Hingga akhirnya kita akan menemukan satu jawaban yang akan membuat kita tersadar, betapa 'konyol dan kekanak-kanakan-nya' kita dalam menjalani takdir ini.
Saya akan mencoba memberi contoh. Tentunya ini menurut saya (dan pastinya tiap orang memiliki jawaban yg berbeda):
Ujaran yg paling sering saya ucapkan:
"Aku ingin kembali ke masa lalu!"
? : Kenapa aku ingin kembali ke masa lalu?
J : Karena masa laluku begitu menyenangkan! tidak banyak beban yang harus ku tanggung.
? : Jika memang bisa, nantinya aku juga akan kembali kesaat seperti ini, apa itu mengubah keadaan?
J : Mmmh.. tidak juga sih. Hanya saja jika memang bisa, aku hanya ingin refreshing.
? : Oke. Berarti yang kamu butuhkan hanya istirahat sejenak. Lalu setelah itu bagaimana?
J : Ya, kembali lagi menjalani keseharianku.
? : Apa masih mau kembali ke masa lalu?
J : Mau!!! tapi kan mustahil!!
? : Nah, itu paham.. lalu apa aku masih mau mengharapkan hal yg mustahil itu?
J : Ya... rasanya tidak perlu. Aku tidak perlu mempersulit suasana hati dengan mengharapkan hal yg mustahil bisa terwujud.
? : Lalu kesimpulannya?
J : Ya... Jalani saja hidup ini dengan ikhlas..
Cobalah hal ini pada diri anda. Biasanya kita akan menemukan jawaban yang membuat kita berhenti berteriak, mengeluh, atau menangis diakhir jawaban kita sendiri. Intinya, semua jawaban ada didalam hati kita sendiri. Kapanpun merasa terjebak dalam situasi seperti itu, maka tanya pada hati kita sendiri. Dengan begitu, kita akan menemukan strategi terbaik untuk menjalani kehidupan kita. Strategi terbaik untuk diri kita sendiri.
Maka saya menamakan orang2 yang menjalani takdir dengan strategi terbaik dalam hidupnya "Orang2 yang menari di atas takdir", maka "Menarilah diatas garis takdir!". ^_^
"Lebih baik mati saja!", saat hidup ini terasa berat, bahkan terkadang terlalu berat untuk dijalani. Banyak dari kita yang menangis, berteriak, bahkan memilih untuk benar-benar mengakhiri hidupnya.
Ketika saat-saat seperti itu datang, lebih baik kita merenung kembali. Tanyakan ujaran-ujaran yang kita ungkapkan itu pada diri kita sendiri, cobalah untuk menjawabnya, walau pastinya akan ada pertanyaan-pertanyaan lainnya yang akan bermunculan. Teruslah coba untuk menjawabnya, sekonyol apapun jawaban itu.
Hingga akhirnya kita akan menemukan satu jawaban yang akan membuat kita tersadar, betapa 'konyol dan kekanak-kanakan-nya' kita dalam menjalani takdir ini.
Saya akan mencoba memberi contoh. Tentunya ini menurut saya (dan pastinya tiap orang memiliki jawaban yg berbeda):
Ujaran yg paling sering saya ucapkan:
"Aku ingin kembali ke masa lalu!"
? : Kenapa aku ingin kembali ke masa lalu?
J : Karena masa laluku begitu menyenangkan! tidak banyak beban yang harus ku tanggung.
? : Jika memang bisa, nantinya aku juga akan kembali kesaat seperti ini, apa itu mengubah keadaan?
J : Mmmh.. tidak juga sih. Hanya saja jika memang bisa, aku hanya ingin refreshing.
? : Oke. Berarti yang kamu butuhkan hanya istirahat sejenak. Lalu setelah itu bagaimana?
J : Ya, kembali lagi menjalani keseharianku.
? : Apa masih mau kembali ke masa lalu?
J : Mau!!! tapi kan mustahil!!
? : Nah, itu paham.. lalu apa aku masih mau mengharapkan hal yg mustahil itu?
J : Ya... rasanya tidak perlu. Aku tidak perlu mempersulit suasana hati dengan mengharapkan hal yg mustahil bisa terwujud.
? : Lalu kesimpulannya?
J : Ya... Jalani saja hidup ini dengan ikhlas..
Cobalah hal ini pada diri anda. Biasanya kita akan menemukan jawaban yang membuat kita berhenti berteriak, mengeluh, atau menangis diakhir jawaban kita sendiri. Intinya, semua jawaban ada didalam hati kita sendiri. Kapanpun merasa terjebak dalam situasi seperti itu, maka tanya pada hati kita sendiri. Dengan begitu, kita akan menemukan strategi terbaik untuk menjalani kehidupan kita. Strategi terbaik untuk diri kita sendiri.
Maka saya menamakan orang2 yang menjalani takdir dengan strategi terbaik dalam hidupnya "Orang2 yang menari di atas takdir", maka "Menarilah diatas garis takdir!". ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)